Band thrash metal Jakarta, Betrayer, yang dibentuk pada tahun 1991 oleh Ndaru Widodo (vokal, gitar), Hendra Maydodhi (bass), dan Frid Akbar (drum), memiliki sejarah menarik di balik namanya. Nama “Betrayer” diambil dari salah satu lagu milik band thrash metal legendaris Jerman, Kreator, sebagai bentuk penghormatan terhadap band yang menjadi salah satu inspirasi utama mereka.
Dengan pengaruh kuat dari band-band thrash metal luar negeri seperti Kreator, Suffocation, dan Pantera, Betrayer berhasil menggabungkan elemen-elemen metal internasional ke dalam musik mereka. Karya-karya mereka mencerminkan perpaduan agresivitas dan intensitas yang menjadi ciri khas genre ini, membuat mereka terus bertahan di kancah musik metal Indonesia.
Sejarah Betrayer
Sejak terbentuk pada tahun 1991, Betrayer sudah bongkar pasang personil. Band thrash metal asal Jakarta ini awalnya digawangi oleh Ndaru Widodo (vokal, gitar), Hendra Maydodhi (bass), dan Frid Akbar (drum).
Seiring berjalannya waktu, Betrayer sering kali harus mengganti personil, termasuk keluarnya Arik yang kemudian digantikan oleh Garry Runtunuwu pada 1995.Di tahun 1997, Derry Sulaiman bergabung sebagai additional gitaris, namun hengkang setahun kemudian.
Kemudian pada tahun 2000, vokalis sekaligus pendiri Betrayer, Ndaru, keluar dari band karena masalah internal dan membentuk band baru bernama “Betrayer Ndaru”, yang kemudian berubah menjadi Thrashline. Paska hengkangnya Ndaru, posisinya sebagai vokalis dan gitaris digantikan oleh Lilik Wardiandi (Iik).
Pergantian personil terus berlanjut dengan keluarnya Frid Akbar yang bergabung ke Superglad pada 2004. Kemudian pada tahun 2006, Iik keluar dari Betrayer dan posisinya digantikan oleh Tatu.
Pada 2009, formasi Betrayer kembali berubah dengan keluarnya Garry. Selanjutnya posisi lead guitar diisi oleh Baken Nainggolan. Namun, tak lama kemudian Garry kembali ke band setelah Baken keluar pada 2011. Masih di tahun 2009 juga, Iik kembali bergabung dengan Betrayer menggantikan posisi Tatu sebagai vokalis sekaligus gitaris.
Setelah mengalami banyak bongkar pasang personil, Betrayer akhirnya memutuskan vakum pada tahun 2012 tanpa pernyataan resmi mengenai status band tersebut. Kemudian di tahun 2012, Doddy sang pendiri Betrayer serta personil Betrayer yang tersisa yaitu Iik, Garry dan Niko sepakat memutuskan Betrayer vakum untuk sementara waktu.
Setelah itu, Betrayer seakan menghilang dari industri musik. Hingga kini belum ada statement resmi dari para personil Betrayer apakah Betrayer sudah bubar atau vakum dari dunia musik underground tanah air.
Kiprah Betrayer di Kancah Underground Tanah Air
Kesuksesan Betrayer di kancah underground Tanah Air memang tidak diragukan lagi. Betrayer memulai langkah mereka di kancah musik bawah tanah dengan merilis album pertama **Grand Voice Society** pada tahun 1996.
Meski dirilis secara independen tanpa dukungan media massa, album ini terjual lebih dari 1.000 eksemplar dalam sebulan, menunjukkan antusiasme komunitas metal terhadap karya mereka. Nama Betrayer semakin membumbung tinggi ketika single mereka, “Bendera Kuning,” dimasukkan dalam kompilasi **Metalik Klinik** pada 1997.
Lagu ini menjadi anthem metal hingga kini, dan penjualan album kompilasi tersebut pun mencapai lebih dari 100.000 eksemplar. Berkat popularitas ini, Betrayer dilirik oleh label besar Aquarius Musikindo yang kemudian merilis ulang album pertama mereka dengan judul baru **Pasukan Berani Mati** pada tahun 1998, setelah melalui proses remastering di Australia. Lagu “Pasukan Berani Mati” menjadi hits dan membawa album tersebut meraih penjualan lebih dari 15.000 eksemplar, bahkan tanpa promosi televisi.
Album ini juga membuka jalan bagi Betrayer untuk menembus pasar internasional, dengan dirilisnya album tersebut di Malaysia, Singapura, dan Brunei melalui label Pony Canyon. Kesuksesan ini diikuti oleh tiga album berikutnya, yakni **Hukuman Mati** (2000), **Betrayer** (2002), dan **04** (2004), yang dirilis di bawah naungan Aquarius Musikindo.
Pada album ketiga, Betrayer memperluas eksplorasi musikal mereka dengan memadukan elemen nu metal, alternatif rock, dan grunge, sambil tetap mempertahankan akar thrash metal mereka.
Baca juga: Lirik Lagu Bendera Kuning – Betrayer
Di album ketiga, band ini mulai bereksperimen dengan tempo yang lebih pelan dan clean vocal, sebuah langkah yang berbeda dari album-album sebelumnya yang didominasi oleh tempo cepat dan scream khas thrash metal.
Lagu-lagu seperti “Diam Membisu” dan “Damai Bersamamu” menjadi bukti transformasi musikal ini, menghadirkan nuansa heavy metal dan alternatif rock yang berhasil mendongkrak popularitas mereka. Keberhasilan album ini tercermin dari penjualan fisik lebih dari 20.000 eksemplar, yang semakin meningkat dengan rilisnya video klip dari lagu-lagu tersebut.
Pada 2006, mereka merilis album **The Best of Betrayer** dengan tambahan tiga lagu RBT yang semakin memperluas basis penggemar mereka, tidak hanya dari kalangan metalhead, tapi juga penikmat musik pada umumnya. Album ini berhasil terjual lebih dari 18.000 eksemplar.
Di album **Revolusi** yang dirilis pada 2008, Betrayer kembali bereksperimen dengan unsur Gothic Metal dan Nu Metal, memberikan warna baru dalam musik mereka. Lagu-lagu dalam album ini, seperti “Waktu,” yang juga dirilis sebagai video musik, menegaskan keberhasilan mereka dalam menjangkau audiens yang lebih luas. Album **Revolusi** pun menjadi album terlaris sepanjang sejarah Betrayer, dengan penjualan mencapai 30.000 eksemplar.
Betrayer terus membuktikan bahwa meskipun mereka berakar kuat di thrash metal, eksplorasi musikal mereka tetap relevan dan diterima oleh para penggemarnya. Dengan begitu, Betrayer mampu meraih kesuksesan komersial dan menembus pasar yang lebih luas, baik di dalam maupun luar negeri.
Berikut anggota band dan Discography Betrayer:
Anggota Terakhir
• Hendra Maydodhi (Doddy) (basis) (1991 – saat ini) (vakum)
• Lilik Wardiandi (Iik) (gitar/vokal) (2000 – saat ini) (vakum)
• Garry Martinus Runtunuwu (gitar) (1995 – saat ini) (vakum)
• Niko (2011)
Mantan Anggota
• Ndaru Widodo (RIP) (gitar/vokal) (1991 – 2000)
• Frid Akbar (Barce) (drum) (1991-2004)
• Endro (Drum) (2005 – 2011)
• Arik (gitar) (1992-1995)
• Derry Sulaiman (gitar) (1997 – 1998)
• Baken Nainggolan (gitar) (2011)
• Ghezy (additional drum)
• Andi (additional drum)
Diskografi
Album studio
• GRAND VOICE SOCIETY (1996)
• PASUKAN BERANI MATI (1998)
• HUKUMAN MATI (2000)
• BETRAYER (2002)
• 04 (2004)
• THE BEST OF BETRAYER (2006)
• REVOLUSI (2008)
Kompilasi
• Bendera Kuning – Metalik Klinik 1 (1997)
Discussion about this post