Kalau kamu ngerasa tarikan motor makin lemah atau akselerasinya jadi kurang responsif, bisa jadi kopling motornya selip.
Kopling selip bikin tenaga dari mesin nggak tersalur maksimal ke roda, jadi motor kerasa loyo dan konsumsi bensin pun ikut boros.
Nah, apa aja sih yang bikin kopling motor bisa selip? Yuk, kita bahas.
Pertama, kampas kopling yang aus jadi penyebab paling umum. Kampas yang udah menipis bikin friksi antara kampas dan plat kopling berkurang, jadi tenaga nggak tersalur dengan baik ke roda belakang.
Biasanya, kampas kopling yang aus terjadi karena umur pakai atau kebiasaan berkendara yang terlalu agresif, misalnya sering menarik gas dalam-dalam atau main setengah kopling terlalu lama.
Kedua, oli mesin yang udah kotor atau nggak sesuai. Oli yang terlalu kental atau justru terlalu encer bisa mengurangi kemampuan kopling untuk “menggigit” dengan baik.
Selain itu, oli yang jarang diganti dan udah kotor bisa bikin kampas kopling cepat aus karena partikel kotoran ikut terbawa ke dalam sistem kopling. Pastikan oli yang kamu pakai sesuai spesifikasi mesin, dan ganti secara rutin biar nggak ada kotoran yang bikin kampas kopling cepat rusak.
Selain itu, per kopling yang lemah atau aus juga bisa bikin kopling selip. Per kopling bertugas menekan kampas kopling ke plat kopling, dan kalau per ini udah melemah, tekanan juga jadi berkurang.
Akibatnya, kopling gampang selip, terutama kalau kamu bawa motor dengan beban lebih berat atau saat menanjak.
Terakhir, overheating di bagian kopling juga bisa jadi penyebabnya. Kalau kamu sering berkendara dalam kondisi stop-and-go, misalnya di tengah kemacetan, atau sering menggeber motor di putaran tinggi, kopling bisa overheat.
Panas berlebih ini bikin permukaan kampas kopling jadi licin dan kehilangan daya cengkeramnya.
Kopling selip memang bikin motor jadi nggak nyaman dikendarai dan bisa merusak komponen lain kalau nggak segera diatasi. Jadi, kalau udah mulai kerasa ada tanda-tanda kopling selip, segera cek kondisi kampas kopling, oli mesin, dan per kopling.