Mazda baru aja ngerilis mobil listrik terbarunya, EZ-6, dan nih mobil udah mulai dijual di pasar Tiongkok dengan harga sekitar $19,600 (sekitar Rp310 juta).
Mazda EZ-6 dikembangin bareng Changan Mazda, dan harganya bikin mata melirik, meski masih belum pasti gimana banderolnya kalo dijual di luar sana.
Mazda punya rencana buat bawa EZ-6 ke Eropa, tapi untuk pasar Amerika? Hmm, kayaknya gak mungkin mereka bakal lebih fokus ke SUV listrik untuk Amerika karena MX-30 kurang sukses di sana.
Detail menarik soal EZ-6 ini adalah opsi baterai dan konfigurasi powertrain-nya, yang mungkin bisa ngasih kita gambaran buat arah Mazda ke depan di pasar global, termasuk Amerika. EZ-6 ada versi EV murni dan versi EREV (Extended-Range EV) yang punya mesin 1.5 liter sebagai generator untuk baterainya.
EREV punya dua opsi baterai, 18.9 kWh dan 28.4 kWh, dengan jangkauan listrik murni sekitar 130-200 km (tergantung baterai). Sementara itu, versi EV murninya pakai baterai 56.1 atau 68.8 kWh, dengan motor listrik 190 kW yang bisa melaju sekitar 600 km.
Harga di Tiongkok buat EREV mulai dari $19,600 dan bisa sampai $23,800, sedangkan versi EV sekitar $22,400-$25,200. Kalau dibandingin, EZ-6 ini mirip sama Hyundai Ioniq 6 dalam soal output motor dan jangkauan.
Nah, bakal menarik banget lihat gimana EZ-6 ini perform kalau udah dijual di Eropa, bisa jadi tolok ukur buat strategi EV Mazda ke depannya.
Bulan Agustus 2024 kemarin, Mazda ngumumin kalo EZ-6 ini “produk global” yang awalnya bakal tersedia di Tiongkok dan Eropa dulu. Tapi, kemungkinan besar Mazda bakal jual model hybrid dan EV buat pasar Eropa aja, dan belum ada kabar buat Amerika.
Discussion about this post