Musim hujan tiba, genangan air di mana-mana. Buat kamu yang pakai mobil matik, hati-hati deh kalau mau nekat terobos banjir.
Emang sih, kadang situasi mendesak, tapi tahu nggak kalau risiko kerusakan mobil matik itu lebih besar dibanding mobil manual? Yuk, kita bahas apa aja risikonya biar kamu nggak asal nyebur dan akhirnya nyesel!
Transmisi Matik Bisa Jadi Korban Pertama
Salah satu hal paling riskan kalau mobil matik dipaksa nerobos banjir adalah transmisi. Air bisa masuk lewat ventilasi transmisi dan bercampur sama oli.
Ini bahaya banget, karena oli transmisi yang tercampur air bakal kehilangan fungsinya, bikin perpindahan gigi nggak smooth, bahkan bisa rusak permanen. Biaya perbaikannya? Jangan kaget kalau sampai jutaan!
ECU Rusak, Mobil Mati Total
Electronic Control Unit (ECU) adalah otaknya mobil matik. Kalau air sampai masuk ke komponen ini, mobil bisa mati total, bro! ECU yang rusak nggak cuma bikin mesin mogok, tapi juga sistem elektronik lainnya jadi kacau. Dan yang paling nyesek, ganti ECU itu mahal banget!
Komponen Kelistrikan Jadi Kacau
Banjir bisa bikin sistem kelistrikan mobil matik terganggu. Lampu-lampu, wiper, hingga power window bisa tiba-tiba ngadat. Selain bikin kamu nggak nyaman, perbaikan sistem kelistrikan juga butuh waktu dan biaya yang nggak sedikit.
Mesin Bisa Water Hammer
Water hammer terjadi kalau air masuk ke ruang bakar mesin lewat intake. Kalau ini terjadi, mesin bisa berhenti total dan komponen internalnya seperti piston dan connecting rod bisa rusak parah. Nah, ini sering banget terjadi kalau mobil dipaksa nerobos banjir tinggi.
Terobos banjir pakai mobil matik? Jangan deh, kecuali kamu siap keluar duit buat perbaikan mahal. Mending sabar cari jalur aman daripada mobil kesayangan jadi korban. Ingat, safety first!
Discussion about this post