Pada hari Selasa, Volkswagen dan Rivian mengumumkan secara resmi bahwa mereka akan membentuk perusahaan patungan yang fokus mengembangkan arsitektur EV generasi berikutnya serta teknologi perangkat lunak.
Volkswagen meningkatkan investasi di Rivian menjadi $5,8 miliar, lebih tinggi dari yang sebelumnya diumumkan yakni $5 miliar, dengan tujuan memiliki 50% saham dalam usaha patungan ini.
Oliver Blume, CEO Volkswagen, dalam konferensi pers menjelaskan bahwa kemitraan ini akan dimulai dengan fokus pada pengembangan perangkat lunak. Namun, ada kemungkinan bahwa fokus mereka akan berkembang ke perangkat keras EV, seperti modul baterai, di masa mendatang. Perusahaan baru ini akan diberi nama Rivian dan VW Group Technology, dengan kantor pusat yang berlokasi di Palo Alto, California.
Tujuan dan Strategi dari Kolaborasi Volkswagen dan Rivian
Tujuan utama dari kemitraan ini adalah untuk memperkuat area yang masih menjadi kelemahan bagi masing-masing perusahaan. Volkswagen, yang lebih berpengalaman dalam produksi mobil, ingin memperkuat keahliannya di bidang perangkat lunak, sementara Rivian, yang lebih baru dalam industri ini, memerlukan keahlian manufaktur dan suntikan dana untuk tumbuh lebih cepat.
Volkswagen berencana untuk menginvestasikan $1 miliar pada awalnya, dengan tambahan $4 miliar yang akan digelontorkan hingga tahun 2026. Jika transaksi ini disetujui oleh regulator, maka Volkswagen akan menjadi pemegang saham besar di Rivian, bersama Amazon yang sudah lebih dulu berinvestasi di Rivian.
Dengan adanya kemitraan ini, Volkswagen akan memiliki akses langsung ke arsitektur elektronik Rivian untuk digunakan pada mobil-mobil mereka. Rivian sendiri telah mengonfirmasi bahwa mereka telah melakukan pekerjaan besar dalam beberapa bulan terakhir untuk memastikan bahwa arsitektur elektronik mereka kompatibel dengan kendaraan Volkswagen.
Rivian Menghadapi Tantangan Produksi dan Keuangan
Walaupun mendapat pujian tinggi dari para reviewer industri, termasuk dari Car and Driver, Rivian menghadapi tantangan besar dalam mempercepat produksi dan meraih keuntungan dari penjualannya.
Bahkan, pada bulan Maret lalu, Rivian terpaksa menghentikan pembangunan pabrik senilai $5 miliar di Georgia sebagai upaya untuk menghemat pengeluaran. Menurut CEO Rivian, R.J. Scaringe, suntikan dana dari Volkswagen ini akan sangat penting bagi mereka untuk meluncurkan SUV R2 yang diharapkan dapat dipasarkan dengan harga mulai $45.000.
Dampak Kolaborasi pada Prospek Penjualan dan Manufaktur Rivian
Kolaborasi ini juga membawa keuntungan bagi Rivian dalam hal keahlian manufaktur. Volkswagen, sebagai produsen mobil terbesar kedua di dunia, memiliki banyak pengalaman yang bisa dibagikan untuk membantu Rivian mengoptimalkan proses produksinya.
Rivian sendiri telah mengumumkan bahwa mereka menargetkan penjualan sekitar 57.000 kendaraan tahun ini, jumlah yang masih jauh dari angka yang berhasil diraih Volkswagen, yang menjual sekitar tiga kali lipat lebih banyak kendaraan setiap minggunya pada 2023.
Dengan dukungan finansial dan keahlian manufaktur ini, Rivian berharap bisa mempercepat perkembangan dan produksi model kendaraan listriknya yang akan datang, serta memperkuat posisinya di pasar otomotif yang semakin kompetitif.
Discussion about this post