Manajer tim Ducati, Davide Tardozzi, baru-baru ini memberikan peringatan keras kepada para pebalapnya menjelang seri penutup MotoGP 2024 di Barcelona. Dengan persaingan yang semakin memanas antara para pebalap Ducati, Tardozzi mengingatkan mereka untuk membalap dengan cara yang sewajarnya, tanpa melakukan hal-hal bodoh yang bisa merusak hubungan antar rekan satu tim.
Tardozzi mengakui bahwa persaingan antara pebalap Ducati masih sangat ketat, terutama dalam perebutan gelar juara dunia. Jorge Martin dan Francesco Bagnaia masih bersaing ketat di papan atas, sementara Enea Bastianini dan Marc Marquez saling berebut posisi ketiga.
“Situasinya jadi sangat sulit karena Jorge dan Pecco (Bagnaia) bersaing untuk nomor satu. Dua pebalap (Ducati lainnya) yang bisa membantu situasi ini dengan satu atau lain cara adalah Marc dan Enea,” ujar Tardozzi dalam wawancara dengan TNT Sport.
Kebebasan untuk Bersaing, Tapi Jangan Sampai Merusak Tim
Meski persaingan antar pebalap Ducati sangat sengit, Tardozzi tidak ingin membatasi mereka untuk berlomba demi kepentingan pribadi masing-masing. Namun, ada satu hal yang sangat ditekankan oleh manajer asal Italia ini: tetap menjaga hubungan baik di antara mereka.
“Saya ingin membiarkan para pebalap bebas bermain untuk kepentingan mereka sendiri. Tapi sejak pertengahan tahun ini, kami selalu bilang: jangan lakukan hal-hal bodoh di antara kalian. Kami tidak ingin ada permusuhan yang sangat buruk atau hal semacam itu di antara para pebalap top kami,” jelas Tardozzi.
Tidak Ada Team Order, Ducati Tetap Membebaskan Pebalap untuk Bersaing
Pernyataan ini juga secara tidak langsung menegaskan bahwa Ducati tidak akan menerapkan team order untuk membantu Francesco Bagnaia meraih gelar juara dunia. Tardozzi memberi kebebasan penuh bagi para pebalapnya untuk bersaing secara sehat dan sportif.
Tardozzi juga menyatakan bahwa dia tidak akan kecewa jika Jorge Martin yang keluar sebagai juara dunia, meski dia membalap untuk tim satelit Ducati.
“Jelas, Jorge adalah pebalap yang terikat kontrak dengan kami. Dia adalah rider yang tumbuh bersama Ducati, dan ada kemungkinan besar dia akan memenangkan kejuaraan bersama kami. Pada akhirnya, kami melakukan pekerjaan yang baik saat merekrutnya dari Moto2,” tutup Tardozzi.