PT Sinar Sosro bersama Tetra Pak Indonesia mengumumkan pemenang kompetisi antar-sekolah DAURI (Daur Untuk Negeri). Ini merupakan sebuah inisiatif nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya daur ulang kemasan minuman.
“Membangun kesadaran untuk mengumpulkan dan mendaur ulang karton minuman paska konsumsi merupakan salah satu strategi kami. Di seluruh dunia, kami berkolaborasi bersama dengan pelanggan dan para peritel dalam berbagai kegiatan kesadaran bersama untuk berbagi informasi dan menginspirasi konsumen untuk menempatkan karton paska konsumsi di tempat daur ulang. Di Indonesia, kami merasa terhormat menjadi bagian dari inisiatif DAURI- Daur Untuk Negeri, dalam memberikan edukasi anak-anak sekolah dan keluarga mereka tentang pentingnya daur ulang, serta berbagi tentang bagaimana karton-karton ini dapat diberikan kehidupan baru dan menjadi produk yang berguna bagi masyarakat,” ujar Tommy Srihartoyo, Sales Director, Tetra Pak Indonesia.
Melibatkan 30 sekolah di Bali, gerakan DAURI yang dipelopori Sinar Sosro ini mengajak siswa dan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pengumpulan karton minuman bekas, dengan dukungan mitra seperti EcoBali untuk mewujudkan lingkungan berkelanjutan.
Selama lima bulan, lebih dari 20.000 siswa terlibat dalam kampanye edukatif yang mengajarkan praktik daur ulang terbaik. Dalam kompetisi ini, SMPN 1 Kuta Selatan berhasil meraih peringkat pertama dengan mengumpulkan 95 kilogram karton bekas, diikuti SMPN 12 Denpasar dengan 41 kilogram, serta SMPN 1 Kuta Utara dan SMPN 13 Denpasar yang masing-masing mengumpulkan 25 kilogram.
Total karton terkumpul mencapai lebih dari 350 kilogram, yang setelah didaur ulang akan digunakan untuk membuat 15 papan tulis sekolah. PT Sinar Sosro dan Tetra Pak berencana memperluas program ini ke lebih banyak sekolah di seluruh Indonesia.
Sabrina Kharisanti, Chief Marketing Officer PT Sinar Sosro, menyatakan bahwa kolaborasi ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap pentingnya menjaga lingkungan dengan mendaur ulang.
Discussion about this post