Beberapa waktu lalu, Tesla kembali jadi sorotan. Insiden tragis terjadi di Kanada ketika sebuah Tesla Model Y mengalami kecelakaan yang mengakibatkan tiga dari empat penumpangnya tewas.
Dilansir dari The-sun.com, Jumat (15/11/2024), mobil ini menabrak pembatas jalan sebelum terbakar hebat dengan para penumpang masih terjebak di dalamnya.
Salah satu hal yang bikin ngeri adalah mekanisme penguncian pintu yang sepenuhnya bergantung pada sistem elektronik. Saat kecelakaan, sistem tersebut rusak, membuat pintu nggak bisa dibuka dari dalam.
Gagang pintu model flush yang terkenal futuristik ternyata juga jadi kendala. Gagang ini hanya bisa diakses kalau kunci dibuka dari dalam, membuat orang luar kesulitan untuk memberikan bantuan.
Dalam kondisi panik dan asap sudah memenuhi kabin, satu penumpang berhasil diselamatkan. Ini berkat upaya heroik orang luar yang memecahkan kaca jendela. Sayangnya, tiga penumpang lainnya nggak selamat karena terjebak di dalam mobil yang terbakar.
Seberapa Sering Tesla Terbakar?
Menurut data dari Optiwatt.com, Jumat (15/11/2024), Tesla mencatat bahwa antara 2012 hingga 2020, hanya ada satu mobil Tesla yang terbakar setiap 330 juta km. Sebagai perbandingan, untuk setiap satu mobil Tesla yang terbakar, ada sekitar 50.000 mobil bermesin konvensional yang mengalami hal serupa.
Meski data menunjukkan kebakaran Tesla jarang terjadi, setiap insiden langsung jadi headline. Kenapa? Karena mobil listrik masih dianggap “hal baru,” dan setiap kebakaran memunculkan kekhawatiran soal keamanan baterai.
Uniknya, kalau Tesla terbakar, api bisa sulit dipadamkan dan berlangsung lebih lama dibanding mobil biasa. Di beberapa kasus, kebakaran ini bahkan berujung pada korban jiwa.
Hingga kini, penyebab pasti kebakaran baterai pada Tesla Model Y di Kanada tersebut masih diselidiki. Apakah murni karena dampak tabrakan atau ada faktor lain, investigasi bakal mengungkap detailnya.
Gimana, makin ngerti kan kenapa setiap kasus kebakaran Tesla selalu jadi pembahasan seru?