Setelah beberapa waktu terakhir antusiasme terhadap mobil listrik (EV) mulai menurun, banyak produsen mobil yang mulai menunda rencana mereka untuk beralih ke paradigma baru ini.
Meski demikian, sebagian besar dari mereka tetap yakin bahwa EV pada akhirnya akan menjadi standar utama di industri otomotif. Dalam upaya menghadapinya, Mercedes-Benz mengambil pendekatan yang cerdas.
Mereka akan menawarkan versi mesin pembakaran internal (ICE) dan versi listrik untuk model-model baru, seperti pengganti CLA yang akan datang, agar bisa memenuhi kebutuhan konsumen yang masih bingung menentukan pilihan antara EV atau mesin bensin.
Platform Fleksibel untuk Dua Jenis Tenaga
Salah satu strategi kunci yang diterapkan Mercedes-Benz adalah penggunaan platform yang dapat mendukung kedua jenis tenaga, baik mesin pembakaran internal maupun motor listrik.
Misalnya, untuk model CLA terbaru, Mercedes menggunakan platform yang disebut Mercedes-Benz Modular Architecture (MMA). Platform ini memiliki desain yang fleksibel, mengadopsi layout skateboard yang memungkinkan penempatan baterai tipis di bawah kabin penumpang.
Versi BEV dengan Motor Listrik Gahar
Untuk versi BEV (Battery Electric Vehicle) CLA, platform MMA ini dilengkapi dengan motor listrik yang cukup kuat di bagian belakang, dan ada opsi tambahan motor di bagian depan untuk memberikan sistem penggerak semua roda (AWD).
Versi ICE dengan Mesin Pembakaran Internal
Sementara itu, konsep MMA juga memungkinkan dipasang mesin pembakaran internal di bagian depan kendaraan dengan penggerak roda belakang. Artinya, platform ini sangat fleksibel dan dapat mengakomodasi layout rear-engine/rear-drive untuk BEV, serta front-engine/front-drive untuk versi ICE.
Teknologi Mesin Turbo yang Lebih Efisien
Mercedes-Benz juga menyematkan teknologi mesin yang sangat efisien pada model CLA versi bensin. Mesin turbo 1.5-liter baru ini dilengkapi dengan sistem hybrid 48 volt.
Daripada mengurangi ukuran mesin dengan menghilangkan satu silinder seperti yang biasa dilakukan, Mercedes memilih untuk mendesain mesin empat silinder baru yang lebih kecil secara keseluruhan, baik dalam panjang maupun tinggi.
Mesin yang Lebih Kecil dan Ringan
Dengan diameter bore 75.0 mm dan stroke 84.5 mm (lebih kecil dari model sebelumnya), mesin ini lebih ringkas dan ringan. Bahkan, piston yang lebih kecil dan ringan menghilangkan kebutuhan akan balance shaft, membuat mesin lebih halus dan efisien.
Sistem Transmisi Canggih
Mesin ini dikombinasikan dengan transmisi otomatis 8 percepatan Mercedes 8F-DCT yang sudah dilengkapi motor listrik 27 hp. Menariknya, motor listrik ini lebih terhubung langsung dengan powertrain daripada motor listrik pada hybrid Mercedes lainnya, yang menggunakan sistem belt-driven starter/generator. Transmisi ini memungkinkan mobil untuk berjalan dengan tenaga listrik saja dalam beberapa kondisi, meskipun baterainya hanya berkapasitas 1.3 kWh.
Versi EV CLA yang Lebih Inovatif
Motor Listrik dengan Gearbox Dua Kecepatan
Untuk model CLA EV, Mercedes menawarkan motor listrik di bagian belakang dengan daya 268 hp dan opsi motor tambahan di bagian depan untuk varian 4Matic. Salah satu inovasi menarik dari motor belakang adalah adanya gearbox dua kecepatan yang dapat secara otomatis berpindah untuk memaksimalkan efisiensi motor listrik.
Baterai dengan Teknologi Baru
Baterai pada CLA EV menggunakan kimia baru dan mendukung pengisian 800 volt, yang pertama kali digunakan oleh Mercedes. Baterai 85.0 kWh yang tersedia di pasar AS menggunakan sel baterai NMC (nikel, mangan, kobalt) dan mampu mengisi daya dengan cepat berkat charger DC fast-charger 320 kW.
Dengan pengisian daya selama 10 menit, baterai dapat menempuh jarak hingga 186 mil, yang cukup untuk penggunaan harian.
Jarak Tempuh dan Pengisian Cepat
Dengan jarak tempuh penuh yang diklaim sekitar 466 mil (sekitar 370 mil untuk pengujian EPA), dan dengan dua kali pengisian cepat 10 menit, Mercedes mengatakan mobil ini bisa menempuh jarak hingga 788 mil di uji WLTP, atau sekitar 630 mil dalam perhitungan EPA—cukup untuk perjalanan jauh tanpa khawatir tentang pengisian daya yang lambat.
Meskipun saat ini charger 800 volt 320 kW masih tergolong langka, seiring berjalannya waktu, infrastruktur pengisian cepat akan semakin berkembang, dan ini akan membantu kendaraan listrik (BEVs) menjadi lebih praktis untuk digunakan sehari-hari, bahkan untuk perjalanan jarak jauh.
Dengan strategi ini, Mercedes-Benz jelas berusaha mengakomodasi transisi yang sedang berlangsung menuju kendaraan listrik tanpa meninggalkan penggemar mesin pembakaran internal.
Discussion about this post