Kalian LagiPengen nostalgia nonton film animasi Doraemon yang setia menemani masa kecil kalian? Kini ada film terbaru dari Doraemon yang dirilis pada tahun 2024 ini yang berjudul Doraemon: Nobita’s Earth Symphony.
Film ini disutradarai oleh Kazuaki Imai dan merupakan edisi ke-44 dari franchise yang sudah dikenal luas. Dengan tema yang sangat relevan, film ini mengangkat isu lingkungan hidup, di mana Nobita, Doraemon, dan teman-temannya berjuang untuk melestarikan alam dan melindungi planet Bumi dari ancaman yang dapat merusak ekosistem.
Plot dan Pesan Moral
Film Doraemon: Nobita’s Earth Symphony membawa penonton dalam petualangan yang tak hanya seru, tapi juga penuh emosi dan makna. Kisah dimulai dengan Nobita yang berusaha keras menyelamatkan Doraemon yang sedang dalam kondisi kritis akibat gangguan suara.
Meskipun Gian dan Suneo serta Shizuka memarahi Nobita atas kerusakan yang terjadi, Nobita tetap bertekad untuk bermain alat musik recorder (suling) demi menyembuhkan Doraemon. Keputusannya untuk terus memainkan alat musik meskipun mendapat kritik membuat teman-temannya kembali mendukungnya, dan akhirnya suara dari alat musik yang dimainkan Nobita dan teman-temannya berhasil memulihkan Doraemon.

Namun, petualangan mereka baru saja dimulai. Setelah kembali ke Hall of Fame, mereka menyadari ada kekurangan pada alat musik yang ditinggalkan Mina untuk Micka, yang menyebabkan serangan suara bising yang datang untuk menyerang mereka. Nobita berusaha keras dengan memainkan recorder, tapi suara yang dihasilkan justru menjadi nada “No” yang sangat penting untuk mengembalikan Hall of Fame.
Konflik semakin intens ketika mereka berusaha mengusir suara bising yang datang ke Bumi. Dengan bantuan Micka, Vento, dan musisi Fare lainnya, Nobita memainkan “Earth Symphony”, sebuah komposisi yang dibuat oleh Chapek berdasarkan pengalamannya mendengarkan musik di Bumi.
Meskipun mereka berhasil melemahkan suara bising tersebut, ancaman kembali muncul, bahkan mengirim mereka terlempar ke luar angkasa, ke dunia tanpa udara dan penuh kesunyian. Namun, keajaiban terjadi ketika mereka mendengar bunyi alat musik dari mainan, yang membawa mereka kembali untuk melawan suara bising tersebut.
Bahkan lebih mengejutkan, alat yang menyebabkan semua kejadian ini ternyata adalah “Space-Time Changer” yang dipicu oleh alat-alat rahasia yang dilemparkan secara acak oleh Nobita saat berusaha melawan gangguan suara. Kejadian-kejadian tersebut akhirnya terhubung dengan sebuah kejadian lucu: Nobita menulis di buku hariannya tentang pengalaman mandi bersama teman-temannya, yang secara tak sengaja mempengaruhi ruang dan waktu.
Tak hanya kejadian lucu, karena ulah Nobita itulah muncul sebuah makhluk luar angkasa yang menyerupai spora yang membahayakan bumi dan planet lainnya. Namun, makhluk ini takut dengan musik.
Lalu apakah Doraemon dan teman-temannya berhasil mengalahkan makhluk tersebut dan menyelamatkan bumi?
Film ini juga mengangkat tema persahabatan yang dalam, terutama antara Nobita dan Micka. Keberhasilan mereka melawan suara bising dan menyelamatkan Bumi menjadi simbol dari persatuan dan kekuatan musik.
Ketika Micka akhirnya meninggalkan Bumi, ada momen haru ketika Chapek berlari menuju Micka yang termenung, mengenang sahabatnya yang telah pergi.
Karakter dan Pengembangan Cerita
Doraemon, Nobita, Shizuka, Gian, dan Suneo kembali hadir dengan karakteristik yang sudah dikenal penggemar. Masing-masing karakter, meskipun masih penuh dengan sifat-sifat khas mereka seperti kekonyolan Nobita atau keegoisan Suneo, berkembang seiring dengan perjalanan cerita.
Penggunaan teknologi canggih dari Doraemon memberikan banyak momen menarik, namun tema utama tetap berfokus pada solidaritas dan keberlanjutan alam. Kehadiran karakter baru dalam film ini juga memberikan nuansa segar yang tidak mengurangi inti cerita, malah menambah kedalaman dalam menyampaikan pesan penting tentang keberlanjutan ekosistem.
Animasi dan Suara
Dari segi visual, Doraemon: Nobita’s Earth Symphony tetap mempertahankan kualitas animasi yang sudah menjadi ciri khasnya. Gaya animasi yang cerah dan penuh warna sangat cocok untuk film keluarga ini, serta memberikan pengalaman menonton yang menyenangkan untuk semua usia.
Adegan-adegan aksi yang seru dan pemandangan alam yang indah semakin memperkuat pesan yang ingin disampaikan, yaitu betapa berharganya Bumi ini dan pentingnya menjaga keseimbangannya.
Sementara itu, di sektor suara, musik dalam film ini juga sangat mendukung tema yang diangkat, memberikan kesan dramatis sekaligus inspiratif di sepanjang film. Para pengisi suara yang kembali tampil, seperti Wasabi Mizuta (Doraemon) dan Megumi Oohara (Shizuka), berhasil membawa emosi karakter dengan sangat baik.
Kesimpulan
Dengan alur cerita yang penuh kejutan dan humor khas Doraemon, film ini tidak hanya menghibur tapi juga memberikan pesan penting tentang pentingnya persahabatan, ketekunan, dan kekuatan musik untuk mengatasi segala tantangan, bahkan menyelamatkan bumi.
Keberhasilan Nobita dan teman-temannya dalam melawan gangguan suara menjadi titik klimaks yang penuh makna. Film ini juga menawarkan visual yang memukau dengan adegan luar angkasa yang menegangkan serta penggunaan musik yang sangat mendalam.
Bagi penggemar Doraemon, Nobita’s Earth Symphony adalah petualangan yang tidak boleh dilewatkan, menggabungkan komedi, aksi, dan sentuhan emosional yang membuatnya menjadi film yang mengesankan.
Film Doraemon: Nobita’s Earth Symphony (2024) sudah bisa kalian tonton di berbagai platform streaming legal ya. Sebelum nonton filmnya, tonton dulu video trailernya ya.