Belakangan ini, muncul rumor bahwa Shell Indonesia bakal menghentikan operasional stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) mereka di Indonesia. Kabar ini bahkan sampai terdengar oleh Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas).
Ketua Komite Investasi Aspermigas, Moshe Rizal, mengungkapkan bahwa gosip ini sudah beredar sejak beberapa pekan lalu. Ia juga menilai bahwa kabar ini mungkin saja berhubungan dengan kerasnya persaingan di bisnis distribusi BBM di Tanah Air, yang selama ini dikuasai oleh Pertamina.
Kenapa Bisnis BBM Itu Berat?
Menurut Moshe, ada beberapa faktor yang membuat bisnis SPBU di Indonesia jadi tantangan besar:
- Dominasi Pertamina: Pertamina memiliki jaringan ritel yang sangat kuat dan menguasai pasar.
- Kualitas BBM Pertamina Meningkat: Produk seperti Pertamax dan Pertamax Turbo semakin diminati, sehingga pelanggan kurang melihat nilai tambah dari BBM Shell.
- Persaingan Ketat: Kualitas pelayanan dan produk Pertamina yang terus membaik bikin ruang gerak kompetitor semakin sempit.
“Misalnya, masyarakat yang pakai Pertamax merasa nggak ada perbedaan signifikan yang bikin mereka harus pilih Shell dibanding Pertamina,” jelas Moshe.
Shell Indonesia Buka Suara
Meski kabar ini sudah santer terdengar, Shell Indonesia tegas membantah isu tersebut. Menurut Susi Hutapea, Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, rumor yang beredar itu tidak benar sama sekali.
“Shell Indonesia menginformasikan bahwa informasi terkait rencana penutupan seluruh SPBU di Indonesia tidak benar. Kami tidak dapat berkomentar atas spekulasi yang ada di pasar,” kata Susi.
Ia juga menambahkan bahwa Shell tetap berkomitmen melayani kebutuhan pelanggan di Indonesia dan fokus pada operasional SPBU mereka.
Jadi, buat kamu yang khawatir soal hengkangnya Shell dari Indonesia, tenang dulu! Perusahaan ini masih tetap menjalankan operasionalnya seperti biasa. Meski bisnis SPBU di Indonesia penuh tantangan, Shell sejauh ini masih berusaha bersaing dengan pemain besar seperti Pertamina.
Discussion about this post