Mobil Rusak Gegara Pertamax? Ini Fakta di Baliknya!

Viral di media sosial sebuah video yang menampilkan mobil-mobil rusak akibat masalah pada fuel pump dan filter bensin. Insiden ini diduga terjadi setelah pengisian bahan bakar Pertamax di wilayah Cibinong. Lantas, apa penyebab sebenarnya?

Fakta Pertamax dan Standar Euro4

Pertamax Belum Penuhi Standar Euro4

Ahmad Safrudin, Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), menjelaskan bahwa kualitas bahan bakar di Indonesia masih jauh dari standar Euro4.

“Pertamax yang dijual Pertamina masih mengandung sulfur 100-200 ppm, padahal standar Euro4 hanya mengizinkan maksimal 50 ppm,” jelas pria yang akrab disapa Puput ini.

Standar Euro4 mulai diterapkan sejak 2018, namun sayangnya, kualitas bahan bakar yang tersedia di pasaran belum memenuhi spesifikasi tersebut. Contohnya:

Kandungan sulfur yang tinggi ini bisa memicu berbagai masalah pada kendaraan, seperti mampatnya injector dan kerusakan sistem pembakaran. Akibatnya, emisi gas buang jadi meningkat, boros BBM, dan performa mesin menurun.

Pengaruh Sulfur Tinggi pada Komponen Kendaraan

Sulfur tinggi pada BBM bisa menyebabkan komponen seperti catalytic converter dan diesel particulate filter tidak bekerja maksimal. Hal ini mengakibatkan polutan seperti HC, CO, NOx, dan PM10 gagal teroksidasi dengan baik, sehingga emisi kendaraan menjadi lebih berbahaya.

Stranger Substance: Masalah Tambahan BBM

Apa Itu Stranger Substance?

Selain sulfur, Puput juga menyebut adanya “stranger substance” atau benda asing dalam bahan bakar. Zat ini bisa berupa debu, air, logam, atau bahan lain yang masuk selama proses distribusi BBM, mulai dari tangki penyimpanan hingga SPBU.

“Stranger substance memengaruhi daya hantar listrik BBM. Jika daya listrik terganggu, komponen seperti fuel pump dan injektor bisa rusak,” tambahnya.

Proses Distribusi BBM yang Bermasalah

Benda asing ini sering kali masuk akibat buruknya perawatan tangki penyimpanan BBM. Idealnya, tangki harus:

  1. Dibersihkan setiap tahun untuk menghilangkan endapan.
  2. Dilapisi ulang (coating) setiap 5 tahun untuk mencegah kerusakan tangki.

Namun, apakah semua prosedur ini benar-benar dijalankan? Puput menegaskan pentingnya pengawasan ketat oleh pihak berwenang, termasuk Dirjen Migas.

Kasus Viral di Cibinong: Apa Kata Pertamina dan Daihatsu?

Klarifikasi Pertamina

Pertamina melalui Corporate Secretary-nya, Heppy Wulansari, menyampaikan permintaan maaf atas kejadian ini. Namun, investigasi penyebab pasti masih berlangsung.

“Kami sudah mengirimkan sampel produk ke Lemigas untuk uji lab. Saat ini, koordinasi terus dilakukan dengan pihak bengkel dan LAPI ITB,” ujarnya.

Investigasi Daihatsu

PT Astra Daihatsu Motor juga turut melakukan investigasi. Sri Agung Handayani, Marketing Director & Corporate Communication Director ADM, memastikan pihaknya berkomitmen menjaga kualitas dan keamanan produk.

“Kami sedang menyelidiki kasus ini secara menyeluruh,” katanya.

Masalah ini menunjukkan pentingnya kualitas bahan bakar yang sesuai standar, terutama untuk kendaraan yang sudah mengadopsi teknologi Euro4. Konsumen perlu lebih cermat dalam memilih BBM dan memastikan kualitas dari SPBU yang digunakan.

Jadi, jika mobil kamu mendadak bermasalah setelah mengisi BBM, jangan ragu untuk segera memeriksakannya ke bengkel resmi dan laporkan ke pihak terkait!

Exit mobile version