Kementerian Perindustrian (Kemenperin) resmi meluncurkan ekosistem solusi teknologi bernama Startup for Industry (SFI), sebuah inisiatif rebranding dari program Startup4Industry. Program ini bertujuan mempercepat transformasi teknologi di sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM) guna meningkatkan daya saing dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA), Reni Yanita, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendukung adopsi teknologi di IKM.
“Langkah strategis ini diambil untuk mengakselerasi transformasi teknologi di sektor industri, khususnya bagi IKM, guna meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia,” ujar Reni melalui keterangan resminya.
Reni juga mengajak berbagai pihak seperti perguruan tinggi, lembaga riset, pemerintah daerah, asosiasi, dan pelaku industri untuk bergabung dalam ekosistem ini. Menurutnya, ekosistem solusi teknologi ini tidak hanya bertujuan membantu IKM tetapi juga mempercepat pembangunan smart city di Indonesia.
Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut, Dini Hanggandari, menyoroti peran krusial startup dalam menyediakan solusi teknologi yang relevan bagi masyarakat.
“Startup for Industry tidak hanya menyediakan solusi teknologi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi digital dan pembangunan smart city. Kolaborasi lintas sektor akan memperkuat ekosistem ini,” jelas Dini.
Sejak diluncurkan pada tahun 2018, program Startup for Industry telah mencatat hasil positif dengan menghubungkan 1.319 startup, 1.927 pelaku industri, dan 80 investor dari dalam maupun luar negeri. Dini menyebutkan bahwa booth Ekosistem Solusi Teknologi yang diresmikan akan menjadi wadah untuk menampilkan inovasi teknologi dari startup binaan.
Dengan optimisme yang tinggi, Kemenperin berharap program ini dapat terus berkontribusi pada kemajuan industri dan ekonomi digital di Indonesia.
“Melalui rebranding dan peresmian ini, kami yakin Startup for Industry akan berkembang lebih jauh dan memberikan dampak signifikan,” tutup Reni.