Review Wolf Man (2025): Film Drama Atau Film Horor?

Kalian suka film horror bertema manusia serigala? Di tahun 2025 ini ada film manusia serigala terbaru yaitu Wolf Man (2025). Film Wolf Man (2025) karya Sutradara Leigh Whannell adalah film reboot dari film klasik The Wolf Man (1941) dengan membawa elemen horor klasik ke era modern.

Wolf Man (2025) dibuat oleh Blumhouse Productions dan didistribusikan oleh Universal Pictures. Film ini dijadwalkan tayang di bioskop Amerika Serikat pada tanggal 17 Januari 2025 mendatang. Namun, film Wolf Man (2025) ini tayang lebih dulu di bioskop seluruh Indonesia mulai tanggal 15 Januari 2025.

Dengan dukungan aktor dan aktris kenamaan seperti Christopher Abbott dan Julia Garner, film ini menawarkan pengalaman sinematik yang seru. Tapi, apakah film ini mampu memenuhi ekspektasi penggemar film horor modern?

Kali ini Tim LagiPengen.id berkesempatan untuk me-review dan menonton pemutaran perdana Film Wolf Man (2025) melalui undangan dari Tim XXI dan Universal Pictures Indonesia. Yuk, simak dulu review Film Wolf Man (2025) sebelum kalian nonton di bioskop!

Awal dan Perubahan Konsep

Pada Juli 2014, Universal Pictures mengumumkan rencana ambisius untuk menciptakan Dark Universe, sebuah waralaba sinematik berbagi yang berfokus pada karakter ikonik dari jajaran Universal Monsters. Salah satu proyek yang direncanakan adalah reboot Film The Wolf Man (1941), dengan Aaron Guzikowski ditunjuk sebagai penulis naskah pada November 2014. Namun, konsep produksi mengalami perubahan besar setelah kegagalan film The Mummy (2017), yang membuat Universal mengurungkan niatnya untuk memasukkan film Wolf Man (2025) sebagai bagian franschise dari Universal Monsters.

Inspirasi dari Kesuksesan Leigh Whannell

Kesuksesan film Leigh Whannell, The Invisible Man (2020), menginspirasi Universal untuk melanjutkan pengembangan Wolf Man sebagai film sendiri dan tidak tergabung dalam franchise film Universal Monsters. Whannell menunjukkan minat dalam film manusia serigala selama wawancara promosi The Invisible Man, tapi awalnya menolak untuk terlibat. Setelah negosiasi yang panjang, ia akhirnya bersedia menulis dan menyutradarai film tersebut.

Pergantian Sutradara dan Pemeran Utama

Produksi menghadapi tantangan ketika Whannell meninggalkan proyek akibat konflik jadwal. Derek Cianfrance sempat masuk untuk menulis dan menyutradarai, tapi kemudian mundur pada 2023 bersama Ryan Gosling, yang awalnya direncanakan menjadi pemeran utama. Christopher Abbott kemudian menggantikan Gosling sebagai Blake, sebagai pemeran utama film ini. Whannell kembali memimpin proyek ini, sekaligus menulis naskah bersama Corbett Tuck.

Proses Produksi dan Desain Kreatif

Produksi dimulai pada Maret 2024 di Selandia Baru, dengan sinematografer Stefan Duscio dan desainer prostetik Arjen Tuiten. Whannell memilih desain manusia serigala yang unik, mengambil inspirasi dari desain klasik dari film The Wolf Man (1941) dan An American Werewolf in London (1981). Dalam wawancara, Whannell mengungkapkan bahwa desain makhluk ini terinspirasi dari pendekatan orisinal Heath Ledger untuk karakter Joker di The Dark Knight.

Film Horror Rasa Film Drama Keluarga

Christopher Abbott, Julia Garner, dan Matilda Firth di Film Wolf Man (2025)
Christopher Abbott, Julia Garner, dan Matilda Firth di Film Wolf Man (2025)

Cerita film ini berpusat pada Blake yang diperankan oleh Christopher Abbott. Blake merupakan seorang kepala rumah tangga yang pindah ke rumah masa kecilnya bersama istrinya Charlotte yang dibintangi oleh Julia Garner dan anaknya, Ginger (Matilda Firth).

Tujuan Blake pulang kembali ke rumah masa kecilnya untuk membuktikan apakah ayahnya sudah meninggal atau masih hidup. Pasalnya, beredar kabar bahwa ayah Blake sudah meninggal karena sudah lama tidak pulang dari hutan. Blake juga rindu dengan rumah masa kecil dan ayahnya. Karena Blake sudah lama tidak pulang ke rumah dan bertemu ayahnya setelah beberapa tahun.

Teror manusia serigala mengancam Blake dan keluarga kecilnya di rumah ayahnya tersebut. Kemudian Blake diserang oleh manusia serigala tersebut dan langsung terinfeksi virus manusia serigala. Disinilah nuansa horror semakin mencekam, terasa sekali sentuhan horor klasik dengan sentuhan musik yang membuat bulu kuduk merinding.

Lalu, apakah Blake berubah menjadi manusia serigala? Dan apakah Blake berhasil menyelamatkan keluarganya dari serangan manusia serigala?

Meskipun dapat nuansa horornya, namun film ini terkadang terlalu fokus pada drama keluarga. Sehingga kami rasa mengurangi ketegangan horor yang diharapkan dari genre ini.

Sebagai penggemar genre horor, saya mengapresiasi usaha Whannell dalam menghidupkan kembali The Wolf Man dengan sentuhan baru. Namun, film ini terasa kehilangan arah di tengah penceritaan. Visualnya memang memukau, tapi cerita yang kurang fokus membuat pengalaman menonton kurang maksimal.

Transformasi Manusia Serigala Terlihat Natural

Transformasi manusia serigala adalah salah satu sorotan utama film ini. Leigh Whannell berhasil menciptakan efek visual yang realistis dan menegangkan. Desain serigalanya, meskipun sempat mendapat kritik saat promosi, terasa natural dalam adegan film. Sayangnya, beberapa bagian terasa berlebihan sehingga mengalihkan fokus dari elemen cerita.

Kelebihan: Sentuhan Horor Modern

Sebagai sutradara, Whannell memberikan nuansa modern dengan pengambilan gambar yang apik oleh Stefan Duscio dan musik mencekam dari Benjamin Wallfisch. Elemen-elemen ini memperkuat atmosfer horor yang membangkitkan adrenalin.

Kekurangan: Drama Berlebihan dan Cerita yang Tidak Lengkap

Salah satu kelemahan utama adalah terlalu banyaknya porsi drama dibandingkan horor. Sangat disayangkan sekali penyebab penyebaran virus manusia serigala tidak diceritakan secara jelas. Sehingga jalan cerita terkesan menggantung dan kami sebagai penonton merasa bingung.

Saran dan Kritik


Film ini juga banyak mendapat kritik dari para netizen. Untuk proyek serupa di masa depan, diharapkan produser dapat mempertimbangkan lebih banyak fokus pada elemen horor dan pengembangan cerita yang lebih detail. Hal ini penting agar reboot klasik tidak kehilangan identitas aslinya.

Kesimpulan

Wolf Man (2025) adalah film reboot modern yang menggabungkan elemen horor klasik dengan drama keluarga, menghadirkan visual memukau dan transformasi manusia serigala yang realistis. Sayangnya, film ini lebih fokus pada drama keluarga antara Blake dan keluarganya. Sehingga, mengurangi ketegangan yang diharapkan dari genre horor.

Meski begitu, film Wolf Man (2025) ini tetap menarik untuk ditonton, terutama bagi penggemar reboot modern dengan efek visual yang menegangkan. Namun, bagi yang mencari cerita yang solid dan penuh misteri, film ini mungkin kurang memuaskan. Dengan sedikit perbaikan pada narasi, film ini berpotensi menjadi salah satu reboot film horor terbaik.

Kalau kalian LagiPengen film Wolf Man (2025), langsung saja tonton filmnya di bioskop kesayanganmu mulai 15 Januari 2025. Jangan lupa tiketnya di platform resmi ya!

Sebelum menonton di bioskop kesayangan kalian, lihat dulu Film Wolf Man (2025) berikut ini.

Exit mobile version