Ternyata masih banyak yang belum tau tentang tugas-tugas direktur operasional. Dalam dunia bisnis, ada satu posisi kunci yang berperan sebagai penggerak utama operasional perusahaan: Chief Operating Officer (COO) atau Direktur Operasional.
Tanpa mereka, strategi bisnis yang dirancang CEO bisa saja gagal di eksekusi. COO memastikan perusahaan berjalan efisien, target tercapai, dan semua tim bekerja selaras.
Tapi, sebenarnya apa saja job desc seorang Direktur Operasional? Apa skill yang harus dimiliki?
Langsung aja yuk, “markibas”.
Apa Itu Direktur Operasional (COO)?
COO adalah salah satu eksekutif tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab atas seluruh operasi bisnis. Mereka bekerja sama dengan CEO untuk menerapkan strategi perusahaan dalam kegiatan sehari-hari.
Biasanya, COO ada di perusahaan skala menengah hingga besar.
Di startup atau bisnis kecil, peran COO sering kali masih dipegang langsung oleh CEO atau digabung dengan posisi lain.
Tugas dan Job Desk Direktur Operasional (COO)
Sebagai pemimpin operasional, COO memiliki tanggung jawab luas yang mencakup berbagai aspek bisnis. Berikut job desk COO secara lebih detail:
1. Mengembangkan dan Mengeksekusi Strategi Operasional
COO menerjemahkan visi CEO menjadi rencana eksekusi yang konkret. Ini melibatkan:
- Penyusunan roadmap operasional sesuai dengan target perusahaan
- Identifikasi hambatan dalam operasional dan mencari solusi
- Penentuan metode kerja terbaik untuk meningkatkan efisiensi
Contohnya nih: Misal saja, perusahaan bergerak di industri manufaktur, COO harus menentukan strategi produksi, memastikan supply chain lancar, dan menerapkan sistem efisiensi seperti lean manufacturing atau Six Sigma.
2. Mengawasi dan Mengoptimalkan Kinerja Tim Operasional
COO bertanggung jawab memastikan semua divisi bekerja dengan baik. Ini mencakup:
- Menetapkan KPI (Key Performance Indicator) untuk tiap departemen
- Menganalisis data operasional dan membuat keputusan berbasis data
- Memberikan pelatihan dan peningkatan skill kepada tim
Contohnya: Apabila di industri e-commerce, COO harus memastikan tim warehouse dapat memproses ribuan pesanan per hari tanpa kesalahan. Ini bisa dicapai dengan menerapkan automated inventory tracking system dan sistem manajemen gudang yang efisien.
Kalau di industri media berita, tugas Direktur Operasional (COO) akan lebih fokus pada efisiensi produksi konten, distribusi berita, dan optimalisasi platform digital. Contohnya:
- Mengelola alur kerja redaksi: COO memastikan bahwa tim jurnalis, editor, dan videografer dapat memproduksi berita dengan cepat tanpa mengorbankan kualitas. Ini bisa dilakukan dengan menggunakan Content Management System (CMS) yang terintegrasi untuk mempercepat penerbitan berita.
- Meningkatkan efisiensi distribusi berita: COO bertanggung jawab memastikan berita sampai ke audiens melalui berbagai platform (website, media sosial, email, dan aplikasi). Ini bisa dicapai dengan automasi distribusi konten, seperti AI-powered content scheduling yang menentukan kapan waktu terbaik untuk mempublikasikan berita agar mendapat engagement maksimal.
- Mengoptimalkan monetisasi dan revenue stream: COO harus memastikan perusahaan media bisa mendapatkan pendapatan yang stabil, misalnya dengan strategi iklan programmatic, langganan premium (paywall), atau sponsorship berita.
- Memanfaatkan teknologi AI dan Big Data: COO bisa menggunakan AI-driven news curation untuk memahami tren berita yang sedang viral dan menggunakan data analytics untuk mengidentifikasi konten yang paling disukai audiens, sehingga strategi editorial bisa lebih efektif.
- Mengelola kecepatan dan akurasi berita: Dalam dunia media, kecepatan adalah segalanya. COO bisa menerapkan sistem real-time fact-checking dengan AI atau mengintegrasikan machine learning untuk mendeteksi berita hoax sebelum dipublikasikan.
Jadi, dalam industri media berita, COO lebih banyak berperan dalam efisiensi produksi berita, distribusi, monetisasi, dan penerapan teknologi digital untuk meningkatkan daya saing perusahaan.
3. Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas Operasional
COO harus memastikan setiap proses berjalan efektif dan efisien. Caranya:
- Menganalisis workflow dan menghilangkan proses yang tidak perlu
- Menerapkan teknologi atau sistem otomatisasi
- Menyesuaikan struktur organisasi untuk mempercepat pengambilan keputusan
Contohnya: Dalam bisnis F&B, COO bisa mengoptimalkan operasional dengan menggunakan POS System (Point of Sale) yang terhubung langsung dengan sistem stok bahan baku, sehingga restoran tidak mengalami kekurangan bahan saat jam sibuk.
4. Mengelola Keuangan Operasional
COO bekerja sama dengan CFO untuk mengelola anggaran operasional dan memastikan bahwa setiap pengeluaran sejalan dengan strategi bisnis. Ini meliputi:
- Menentukan biaya operasional yang bisa dikurangi tanpa mengorbankan kualitas
- Menganalisis return on investment (ROI) dari setiap proyek operasional
- Melakukan negosiasi kontrak dengan vendor dan mitra bisnis
Contohnya: Dalam perusahaan logistik, COO bisa mengurangi biaya operasional dengan menegosiasikan harga bahan bakar dalam kontrak jangka panjang atau menggunakan rute pengiriman yang lebih efisien berdasarkan data GPS.
5. Menerapkan Teknologi dan Inovasi dalam Operasional
Di era digital, COO juga bertanggung jawab dalam transformasi digital perusahaan. Beberapa langkah yang bisa diambil:
- Mengimplementasikan ERP (Enterprise Resource Planning) untuk integrasi data operasional
- Mengadopsi AI dan Machine Learning untuk prediksi permintaan pasar
- Menggunakan Cloud Computing untuk efisiensi penyimpanan data
Contoh: Di industri ritel, COO bisa menggunakan Big Data Analytics untuk mengidentifikasi tren belanja pelanggan dan menyusun strategi stok produk agar lebih tepat sasaran.
6. Memastikan Kepatuhan terhadap Regulasi dan Standar Industri
COO juga harus memastikan perusahaan mematuhi regulasi hukum dan standar industri. Ini mencakup:
- Kepatuhan terhadap undang-undang ketenagakerjaan
- Sertifikasi standar industri (ISO, HACCP, dll.)
- Kesiapan dalam audit keuangan dan operasional
Contohnya: Misal contoh kasusnya dalam perusahaan farmasi, COO harus memastikan bahwa semua proses produksi dan distribusi sesuai dengan regulasi BPOM dan standar internasional seperti GMP (Good Manufacturing Practice).
Skill yang Harus Dimiliki Direktur Operasional (COO)
Untuk bisa sukses sebagai COO, seseorang harus memiliki kombinasi skill teknis dan kepemimpinan, seperti:
Kemampuan Strategis
COO harus bisa menyusun strategi jangka panjang yang bisa dieksekusi dengan baik.
Kepemimpinan dan Manajemen Tim
COO harus bisa memotivasi tim, menyelesaikan konflik, dan menciptakan lingkungan kerja yang produktif.
Analisis Data dan Problem Solving
Keputusan yang dibuat COO harus berbasis data agar lebih akurat dan berdampak positif bagi bisnis.
Pemahaman Teknologi dan Inovasi
Menguasai teknologi terkini akan membantu COO dalam meningkatkan efisiensi operasional.
Komunikasi dan Negosiasi
COO harus bisa berkomunikasi dengan berbagai pihak, mulai dari tim internal, vendor, hingga investor.
Direktur Operasional (COO) adalah eksekutif kunci yang bertanggung jawab atas kelancaran operasional perusahaan. Dari menyusun strategi, mengelola tim, mengoptimalkan proses, hingga menerapkan inovasi teknologi, peran COO sangat luas dan krusial bagi keberhasilan bisnis.
Bagi kalian yang bercita-cita menjadi seorang COO, pastikan kalian memiliki kemampuan strategis, kepemimpinan, analisis data, dan pemahaman teknologi.
Apakah kalian tertarik berkarier sebagai COO? Atau sedang mencari COO terbaik untuk perusahaanmu?
Discussion about this post