LinkedIn terus berinovasi dengan menghadirkan fitur berbasis AI yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi perekrutan dan pembelajaran bagi tenaga kerja Indonesia. Berikut adalah 7 Fitur AI Baru LinkedIn yang Wajib Diketahui Job Seeker (pencari kerja) dan Rekruiter (pemberi kerja).
LinkedIn Hiring Assistant yang Mempermudah Perekrutan
LinkedIn memperkenalkan Hiring Assistant, AI agent yang membantu menangani tugas-tugas perekrutan yang repetitif, seperti memposting lowongan kerja dan mencari kandidat yang sesuai.
“Dengan LinkedIn Hiring Assistant, kami berharap proses rekrutmen jadi lebih lancar dan efektif, sehingga Talent Acquisition bisa lebih berperan sebagai mitra strategis bisnis,” ujar Alifah Zahra, Head of Talent Acquisition di Paragon Corp.
Fokus pada Keterampilan, Bukan Hanya Pengalaman
AI dalam LinkedIn Hiring Assistant membantu perekrut menemukan kandidat berdasarkan keterampilan, bukan sekadar riwayat pendidikan atau pekerjaan. Dengan pendekatan ini, akses ke talenta potensial menjadi lebih luas.
“Perusahaan harus fokus merekrut berdasarkan keterampilan, sementara profesional perlu terus belajar,” kata Rohit Kalsy, Indonesia Country Lead di LinkedIn.
AI-Powered Coaching di LinkedIn Learning
LinkedIn juga memperluas AI-Powered Coaching yang memungkinkan pengguna berlatih keterampilan interpersonal melalui interaksi berbasis teks atau suara. Fitur ini membantu meningkatkan kepercayaan diri dalam menghadapi situasi kerja nyata.
AI Meningkatkan Efisiensi Perekrutan
Menurut data LinkedIn,74% profesional HR di Indonesia percaya bahwa AI dapat mempercepat dan menyederhanakan perekrutan. Hal ini menunjukkan bagaimana AI memainkan peran strategis dalam memperbaiki efisiensi kerja HR.
Skill-First Hiring Mengatasi Kesenjangan Keterampilan
LinkedIn mendorong pendekatan skills-first hiring, yang berfokus pada kompetensi kandidat dibandingkan latar belakang pendidikan. Model ini meningkatkan jumlah kandidat yang memenuhi syarat hingga 9,5 kali lipat dibandingkan perekrutan berbasis pengalaman.
AI Membantu Mengatasi Kesenjangan Keterampilan
Tantangan besar bagi tenaga kerja Indonesia adalah kekurangan keterampilan AI (45%), keterampilan teknis seperti pengembangan perangkat lunak (40%), serta soft skills seperti komunikasi (32%). LinkedIn AI membantu mengatasi kesenjangan ini dengan memberikan pelatihan yang lebih personal.
Investasi dalam Pembelajaran Sangat Diperlukan
Sebanyak 85% profesional HR di Indonesia menetapkan upskilling karyawan sebagai prioritas utama untuk 2025, terutama dalam keterampilan AI dan soft skills seperti kolaborasi serta growth mindset.
Dengan semakin berkembangnya AI, LinkedIn terus berkomitmen untuk membantu profesional dan bisnis beradaptasi dengan perubahan pasar kerja, mempercepat perekrutan, dan membuka peluang baru bagi tenaga kerja Indonesia.
Discussion about this post