Membuka Bisnis Kedai Kopi: Cara Hitung HPP, Pengeluaran, Pemasukan

Cara buka kedai kopi dan hitung HPP

Buka Kedai Koopi by lagiPengen Cuan

Menghitung bisnis dan Harga Pokok Penjualan (HPP) kedai kopi memerlukan beberapa langkah teknis, termasuk perhitungan biaya bahan baku, biaya operasional, serta proyeksi keuntungan. Berikut adalah langkah-langkah detailnya:

1. Menentukan Biaya Bahan Baku Per Cup

Biaya bahan baku adalah komponen utama dalam menentukan HPP. Berikut contoh perhitungan untuk satu cup kopi:

Contoh: Kopi Susu (300 ml)

Bahan BakuTakaran per CupHarga per UnitHarga per Cup
Biji Kopi (Arabica 100%)10 grRp250.000/kgRp2.500
Susu UHT150 mlRp20.000/LRp3.000
Gula Aren20 grRp25.000/kgRp500
Es Batu100 grRp2.000/kgRp200
Cup + Tutup + Sedotan1 setRp1.500/setRp1.500
Total Biaya Bahan BakuRp7.700

Kesimpulan: Biaya bahan baku untuk satu cup kopi susu adalah Rp7.700


2. Menghitung Biaya Operasional

Biaya operasional mencakup semua biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan bisnis.

Biaya Operasional Bulanan

KomponenBiaya per Bulan
Sewa TempatRp5.000.000
Listrik & AirRp1.500.000
Gaji Barista (2 orang)Rp8.000.000
Bahan baku (estimasi 1.500 cup)Rp11.550.000
Peralatan dan Perawatan MesinRp1.000.000
Marketing & PromosiRp2.000.000
Transportasi & LogistikRp1.500.000
Total Biaya OperasionalRp30.550.000

Kesimpulan: Biaya operasional bulanan sebesar Rp30.550.000


3. Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP)

HPP dihitung dengan rumus:

HPP per cup = (Total Biaya Operasional + Biaya Bahan Baku) ÷ Total Produksi Cup per Bulan

Jika dalam sebulan terjual 1.500 cup, maka:

HPP per cup = (Rp30.550.000 + Rp11.550.000) ÷ 1.500
HPP per cup = Rp28.067


4. Menentukan Harga Jual

Biasanya harga jual ditentukan dengan mark-up 50-100% dari HPP. Jika kita ambil mark-up 80%, maka:

Harga jual = HPP + (HPP × 80%)
Harga jual = Rp28.067 + (Rp28.067 × 80%)
Harga jual = Rp50.520Rp50.000

Kalau harga jual per cup diturunkan menjadi Rp20.000, maka kita perlu menghitung ulang pendapatan, HPP, dan potensi laba bersih.


Perhitungan Pendapatan dengan Harga Rp20.000 per Cup

SkenarioPenjualan per HariPenjualan per Bulan (30 hari)Pendapatan Kopi per Bulan
Optimis (100 cup)100 cup3.000 cupRp60.000.000
Normal (70 cup)70 cup2.100 cupRp42.000.000
Pesimis (40 cup)40 cup1.200 cupRp24.000.000

Jika tetap ada 30% pelanggan yang membeli makanan/snack seharga Rp25.000, maka pendapatan tambahan dari makanan adalah:

SkenarioTambahan Penjualan Makanan per BulanTotal Pendapatan (Kopi + Makanan)
OptimisRp22.500.000Rp82.500.000
NormalRp15.750.000Rp57.750.000
PesimisRp9.000.000Rp33.000.000

Perhitungan Laba Bersih dengan Harga Rp20.000

HPP per cup tetap Rp28.067, jadi kita hitung ulang total HPP berdasarkan jumlah cup terjual.

SkenarioTotal PendapatanHPP TotalBiaya OperasionalLaba Bersih
Optimis (3.000 cup)Rp82.500.000Rp84.201.000Rp40.000.000-Rp41.701.000 (rugi)
Normal (2.100 cup)Rp57.750.000Rp58.940.700Rp40.000.000-Rp21.190.700 (rugi)
Pesimis (1.200 cup)Rp33.000.000Rp33.680.400Rp40.000.000-Rp40.680.400 (rugi)

Apa yang Terjadi Jika Harga Rp20.000?


Bagaimana Solusinya?

Jika ingin menjual dengan harga Rp20.000, ada beberapa opsi yang bisa dilakukan:

a) Menurunkan HPP (Biaya Produksi per Cup)

b) Meningkatkan Volume Penjualan

c) Menjual Paket atau Menu Bundling


Haruskah Jual Rp20.000 per Cup?

Bisa, tapi harus ada strategi khusus. Jika tetap dengan harga ini tanpa perubahan biaya produksi atau model bisnis, maka bisnis pasti rugi. Solusi terbaik adalah:

  1. Turunkan HPP
  2. Naikkan volume penjualan
  3. Gunakan strategi bundling & upselling

Kalau ingin hitungan lebih detail sesuai konsep bisnis kamu, kasih tahu ya!


5. Menghitung Laba Kotor & Laba Bersih

Laba kotor dihitung dengan:

Laba Kotor = (Harga Jual – HPP) × Jumlah Cup Terjual
Laba Kotor = (Rp50.000 – Rp28.067) × 1.500
Laba Kotor = Rp21.933 × 1.500
Laba Kotor = Rp32.899.500

Laba bersih setelah dikurangi biaya operasional:

Laba Bersih = Laba Kotor – Biaya Operasional
Laba Bersih = Rp32.899.500 – Rp30.550.000
Laba Bersih = Rp2.349.500

Strategi untuk meningkatkan keuntungan:

  1. Menekan biaya bahan baku dengan supplier lebih murah.
  2. Menambah volume penjualan dengan promosi atau bundling menu.
  3. Efisiensi operasional (misal, hemat listrik, mengatur shift karyawan).

Kalau ada hal yang perlu disesuaikan atau ingin dibuat lebih spesifik, kasih tahu ya!

Total Pengeluaran Kedai Kopi

Untuk menghitung total pengeluaran kedai kopi, kita perlu mempertimbangkan modal awal (biaya investasi) dan pengeluaran bulanan (operasional).


1. Modal Awal (Investasi Awal)

Modal awal meliputi biaya untuk membeli peralatan, bahan baku awal, renovasi tempat, dan izin usaha.

KategoriEstimasi Biaya
Mesin EspressoRp15.000.000 – Rp30.000.000
Grinder KopiRp2.000.000 – Rp5.000.000
Peralatan Seduh Manual (French Press, V60, dll.)Rp2.000.000
Alat Penunjang (Timbangan, Teko, Termometer)Rp1.500.000
Meja dan KursiRp5.000.000 – Rp10.000.000
Etalase/KasirRp3.000.000
Renovasi dan DekorasiRp5.000.000 – Rp15.000.000
Sewa Tempat (Deposit 3-6 bulan)Rp15.000.000 – Rp30.000.000
Izin Usaha (NPWP, SIUP, dll.)Rp1.000.000 – Rp3.000.000
Bahan Baku Awal (Kopi, Susu, Sirup, dll.)Rp5.000.000
POS System & Printer StrukRp2.500.000
Peralatan Takeaway (Cup, Sedotan, Kantong, dll.)Rp3.000.000
Total Modal AwalRp60.000.000 – Rp120.000.000

Catatan: Modal awal bisa lebih kecil jika menggunakan peralatan second atau sistem kemitraan.


2. Pengeluaran Bulanan (Biaya Operasional)

Setelah kedai kopi berjalan, pengeluaran bulanan mencakup sewa tempat, gaji karyawan, bahan baku, dan biaya operasional lainnya.

KategoriEstimasi Biaya per Bulan
Sewa TempatRp5.000.000
Listrik dan AirRp1.500.000
Internet dan Langganan Aplikasi (POS, Spotify, dll.)Rp500.000
Gaji Karyawan (2-3 orang)Rp8.000.000 – Rp12.000.000
Bahan Baku (Kopi, Susu, Gula, dll.)Rp10.000.000 – Rp15.000.000
Peralatan Takeaway (Cup, Sedotan, Kantong)Rp2.500.000
Marketing dan PromosiRp2.000.000
Maintenance PeralatanRp1.000.000
Transportasi dan LogistikRp1.500.000
Biaya Tidak TerdugaRp1.500.000
Total Biaya OperasionalRp33.500.000 – Rp46.000.000

Catatan:

  • Jika sewa tempat sudah dibayar di awal, pengeluaran bisa lebih rendah.
  • Biaya bahan baku bergantung pada jumlah penjualan per bulan.

3. Total Pengeluaran Kedai Kopi

a) Total Modal Awal + 1 Bulan Operasional

Rp60.000.000 – Rp120.000.000 (modal awal) + Rp33.500.000 – Rp46.000.000 (bulan pertama)
Total: Rp93.500.000 – Rp166.000.000

b) Total Pengeluaran 6 Bulan

Modal Awal + (Biaya Operasional × 6 bulan)
Rp60.000.000 – Rp120.000.000 + (Rp33.500.000 – Rp46.000.000) × 6
Total: Rp261.000.000 – Rp396.000.000

c) Total Pengeluaran 1 Tahun

Modal Awal + (Biaya Operasional × 12 bulan)
Rp60.000.000 – Rp120.000.000 + (Rp33.500.000 – Rp46.000.000) × 12
Total: Rp462.000.000 – Rp672.000.000

Strategi Menekan Pengeluaran:

  1. Cari tempat strategis dengan sewa murah atau gunakan konsep coffee-to-go.
  2. Optimalkan bahan baku, misalnya dengan sistem pre-order atau stok minimal.
  3. Kurangi jumlah karyawan di awal, bisa dengan sistem owner merangkap barista.
  4. Fokus ke digital marketing agar promosi lebih hemat dan efisien.

Kalau mau hitungan lebih spesifik sesuai kondisi bisnis kamu, kasih tahu ya!

Perhitungan Pemasukan Kedai Kopi

Untuk menghitung pemasukan, kita perlu mempertimbangkan jumlah penjualan per hari, harga jual per cup, dan potensi pendapatan tambahan seperti makanan ringan atau minuman lainnya.


1. Perkiraan Penjualan Harian

Jumlah penjualan sangat bergantung pada lokasi, strategi pemasaran, dan jam operasional. Berikut adalah tiga skenario umum:

SkenarioPenjualan per HariPenjualan per Bulan (30 hari)
Optimis (ramai)100 cup3.000 cup
Normal (stabil)70 cup2.100 cup
Pesimis (sepi)40 cup1.200 cup

2. Perhitungan Pendapatan dari Kopi

Misalkan harga jual rata-rata per cup adalah Rp50.000.

SkenarioPendapatan HarianPendapatan Bulanan
Optimis (100 cup)Rp5.000.000Rp150.000.000
Normal (70 cup)Rp3.500.000Rp105.000.000
Pesimis (40 cup)Rp2.000.000Rp60.000.000

3. Pendapatan Tambahan (Upselling Makanan & Minuman Lain)

Biasanya, kedai kopi juga menjual makanan ringan seperti pastry, roti, atau snack. Jika 30% pelanggan membeli makanan dengan harga rata-rata Rp25.000 per item, maka:

SkenarioTambahan Penjualan Makanan per HariTambahan Penjualan Makanan per Bulan
Optimis (30 pelanggan)Rp750.000Rp22.500.000
Normal (21 pelanggan)Rp525.000Rp15.750.000
Pesimis (12 pelanggan)Rp300.000Rp9.000.000

4. Total Pendapatan Bulanan (Kopi + Makanan)

Dengan menjumlahkan pemasukan dari kopi dan makanan:

SkenarioPendapatan KopiPendapatan MakananTotal Pendapatan
OptimisRp150.000.000Rp22.500.000Rp172.500.000
NormalRp105.000.000Rp15.750.000Rp120.750.000
PesimisRp60.000.000Rp9.000.000Rp69.000.000

5. Perhitungan Laba Bersih

Laba bersih diperoleh dari pendapatan dikurangi biaya operasional dan HPP.

Misalnya HPP per cup Rp28.067 dan biaya operasional bulanan Rp40.000.000:

SkenarioPendapatan TotalHPP TotalBiaya OperasionalLaba Bersih
Optimis (3.000 cup)Rp172.500.000Rp84.201.000Rp40.000.000Rp48.299.000
Normal (2.100 cup)Rp120.750.000Rp58.940.700Rp40.000.000Rp21.809.300
Pesimis (1.200 cup)Rp69.000.000Rp33.680.400Rp40.000.000-Rp4.680.400 (rugi)

Strategi meningkatkan pemasukan:

  1. Tingkatkan traffic pelanggan dengan promo happy hour, membership, atau event.
  2. Tambahkan menu makanan yang menarik agar pelanggan membeli lebih banyak.
  3. Optimalkan layanan online delivery (GoFood, GrabFood, ShopeeFood).
  4. Bangun komunitas pelanggan dengan sistem loyalitas atau diskon khusus.

Mau hitungan lebih spesifik sesuai rencana bisnis kamu?

Exit mobile version