Bagi para metalhead Indonesia, pastinya tidak asing dengan sosok Ndaru Thrashline. Ndaru Widodo, yang lebih dikenal dengan nama panggung “Ndaru Thrashline,” adalah salah satu ikon musik thrash metal di Indonesia.
Pria yang lahir pada 14 April 1975 di Jakarta dan memulai karier musiknya sebagai gitaris dan vokalis yang berbakat. Bersama dua temannya, Hendra Maydodhi (Doddy) dan Frid Akbar (Barce), Ndaru mendirikan grup band thrash metal bernama Betrayer pada tahun 1991 silam. Sejak itu, ia menjadi figur penting dalam perkembangan musik thrash metal di Tanah Air.
Pendiri Betrayer dan Pencipta Lagu Bendera Kuning
Perjalanan karier Ndaru dimulai ketika ia, Doddy, dan Barce membentuk Betrayer, sebuah band yang berhasil menarik perhatian komunitas musik metal Indonesia. Band ini dikenal dengan gaya musik yang keras dan lirik yang kuat, sesuai dengan genre thrash metal yang mereka usung.
Pada masa itu, Ndaru tidak hanya berperan sebagai gitaris, tapi juga sebagai vokalis di Betrayer. Bersama Betrayer, Ndaru sukses mendobrak industri metal atau musik bawah tanah (underground)) tanah air dengan menelurkan dua album yaitu Grand Voice Society (1996), dan Pasukan Berani Mati (1998). Dari dua album tersebut, banyak lagu yang diciptakan olehnya.
Selain bermusik, Ndaru menunjukkan kemampuannya dalam menciptakan lagu-lagu yang energik dan penuh semangat dengan tema sosial, kematian dan banyak lagi. Diantaranya terdapat lagu hits yang masih populer di kalangan metalhead bahkan pendengar umum hingga saat ini seperti Bendera Kuning dan Pasukan Berani Mati.
Lagu Bendera Kuning yang diciptakan oleh Ndaru sudah menjadi lagu metal legend dan metal anthem hingga saat ini. Dalam menciptakan lagu Bendera Kuning ini, Ndaru terinspirasi oleh para keluarga, teman, kerabat yang telah meninggal dunia. Kala itu, Ndaru baru saja kehilangan kedua orang tuanya. Diikuti oleh Akbar yang baru saja kehilangan ayahnya serta Doddy yang harus merelakan adiknya dipanggil Sang Pencipta.
Maka dari itu, lagu Bendera Kuning menjadi lagu yang sangat penting bagi para personal Betrayer awal seperti Ndaru, Akbar, dan Doddy. Awalnya, lagu Bendera Kuning ini dirilis secara indie di bawah naungan Graveyard Productions oleh Betrayer dalam album pertamanya berjudul Grand Voice Society (1996). Berkat lagu hits Bendera Kuning, album pertama Betrayer yang berjudul Grand Voice Society pada tahun 1996 laris manis di pasaran dan terjual lebih dari 1000 eksemplar dalam 1 bulan tanpa publikasi media massa.
Kemudian, lagu Bendera Kuning masuk dalam album kompilasi bawah tanah, Metalik Klinik 1 di bawah naungan major label Musica Studio melalui Rotorcorps pada tahun 1997. Lagu Bendera Kuning yang menjadi hits Betrayer pada album Metalik Klinik inilah yang melambungkan nama Ndaru CS di kancah Underground tanah air. Berkat salah satu lagu hits seperti Bendera Kuning inilah, album kompilasi Metalik Klinik 1 laku keras di pasaran dengan terjual lebih dari 100.000 eksemplar.
Hengkang dari Betrayer dan Membentuk Thrashline
Selain menjadi personil dan pendiri, Ndaru juga memiliki peran yang sangat penting di Betrayer sebagai salah satu pencipta musik dan lirik serta manajer. Namun, karir Ndaru di Betrayer harus kandas pada tahun 2000 karena adanya konflik dengan personil Betrayer lainnya.
Ketika dalam satu event, “Betrayer” yang dilakukan tanpa sepengetahuan dia, untuk beberapa alasan dalam hal posisi Vokal & Gitar Rhythm tidak dilakukan oleh Ndaru. Akhirnya, posisi gitaris dan vokalis digantikan oleh Lilik Wardiandi (Iik).
Setelah keluar dari Betrayer, Ndaru membentuk sebuah band beraliran thrash metal dengan nama yang sama yaitu “Betrayer Ndaru” pada 11 Juni 2000. Dalam pembentukan band tersebut, Ndaru mengajak Apith (Drum), Bonny Sidarta (Bass), dan Ibenk (Add. Lead Guitars).
Kemudian, pada 25 Mei 2001 secara resmi nama band “Betrayer Ndaru” berganti nama dengan “Thrashline”. Penyebabnya, karena sering terjadi kesalahan yang sangat mendasar bahwa nama band “Betrayer Ndaru” hanya ditulis “Betrayer” saja, yang mengakibatkan kekacauan massal oleh para penonton akan menjadi perbedaan antara “Betrayer” dan “Betrayer Ndaru”.
Di Thrashline, Ndaru tetap aktif sebagai gitaris dan vokalis hingga akhir hayatnya. Band ini menjadi sarana bagi Ndaru untuk menyuarakan pesan-pesan sosial dan kritik melalui lirik-lirik yang tajam dan musik yang agresif.
Hampir semua lagu yang diciptakan Ndaru di Thrashline juga menuai kesuksesan, meski dirilis melalui indie label. Salah satu lagu ciptaan Ndaru di Thrashline yang menjadi hits adalah Raja Gila yang masuk ke dalam album kompilasi Metalik Klinik V rilisan 2003 di bawah naungan label Musica Studio dan Rotorcorps. Kemudian lagu Raja Gila kembali menjadi lagu hits dalam debut album Thrashline berjudul Kontrol Sosial yang dirilis pada tahun 2004.
Kehidupan Pribadi Ndaru Thrashline
Ndaru Widodo adalah seorang musisi yang juga menjalani kehidupan pribadi sebagai ayah dari tiga anak. Meskipun sibuk dengan karier musiknya, ia selalu berusaha menjaga keseimbangan antara kehidupan keluarga dan profesional. Hal ini menjadi salah satu nilai lebih Ndaru yang diingat oleh teman-teman dan penggemarnya.
Bendera Kuning Iringi Kepergiannya
Ndaru Thrashline meninggal dunia pada 3 September 2023 lalu di Rumah sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati, Jakarta Selatan pada usia 48 tahun. Penyebab kematiannya adalah kanker paru-paru. Sebelum meninggal, Ndaru berjuang melawan penyakit kanker paru-paru yang dideritanya kurang lebih setahun sebelum kepergiannya.
Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi komunitas musik metal Indonesia. Meskipun ia telah tiada, karya-karyanya bersama Betrayer dan Thrashline terus menjadi inspirasi bagi para musisi muda yang ingin mengeksplorasi dunia thrash metal.
Pengaruh Ndaru Thrashline di Dunia Underground Metal
Ndaru Widodo, dengan dedikasi dan kontribusinya, berhasil mengangkat musik thrash metal ke level yang lebih tinggi di Indonesia. Ia tidak hanya dikenal sebagai seorang musisi, tapi juga sebagai mentor bagi banyak band thrash metal yang muncul setelahnya. Pengaruhnya terlihat dari cara musisi muda mengeksplorasi musik keras yang tetap memiliki pesan sosial yang kuat.
Ndaru Thrashline bukan sekadar musisi biasa, ia adalah ikon dalam dunia musik thrash metal Indonesia. Dengan dedikasi, semangat, dan karya-karyanya, Ndaru telah menciptakan warisan yang akan selalu dikenang.
Selamat jalan Ndaru Widodo, karyamu akan terus hidup dalam hati para penggemar dan metalhead Indonesia serta menginspirasi generasi berikutnya untuk terus mengembangkan genre thrash metal di Indonesia. Bendera Kuning terus berkibar di hati para metalhead dan mengiringi kepergianmu!
Diskografi
Betrayer
Album studio
Grand Voice Society (1996)
Pasukan Berani Mati (1998)
Kompilasi
Bendera Kuning – Metalik Klinik 1 (1997)
Thrashline
Album studio
Kontrol Sosial (EP) (2004)
Re-Fresh Re-Thrash for Re-Public (2014)
Kompilasi
Raja Gila – Metalik Klinik V (2004)
Korban NAZA – Metaloblast
Demonstrasi – Strip Hitam
Menang – A Tribute to Rotor
Discussion about this post